Mengenai Saya

Foto saya
Berani, Disiplin,Profesional dan Suka Tantangan

Sabtu, 29 Oktober 2011

Melepaskan Kegalauan Dengan Menulis


            Mungkin istilah “GALAU” itu masih sangat asing untuk dikenal dalam keseharian.. Banyak orang yang lebih suka memakai kata yang lebih ngetren dan bahasa yang lebih di sukai, lagi bête misalnya, kesepian, atapun kesunyian,,,sebenarnya sih memiliki makna tidak jauh berbeda,,,amat,,,hanya beda-beda tipis ajha,,,hehehehe. Tapi kalau aku sih lebih suka kata “ “galau”…entah kenapa aku lebih suka itu ketika diucapkan. Tapi yang paling aku sukai itu ketika aku tidak bisa tidur,,,,,aku paling senang memakai kata “ GALAU,,,ho.ho.ho.ho.
            Kawan-kawan asramaku juga asyik memakai kata itu. Lalu aku berpikir sejenak, Ketika aku jenuh aku kesepian, aku ingin melepaskan kesepianku, kegelisahanku, kecapaianku yang tiap hari menjalankan aktivitas sebagai seorang mahasiswa. Aku berpikir lagi,,,,namun lagi-lagi aku tidak temukan makna yang tersirat di balik kata “GALAU”
            Ketika aku jenuh,,,,aku ingin keluarkan rasa itu dari dalam jiwaku. Lalu, didalam hati aku berkata “sepertinya aku  lagi “ GALAU”…galau lagi,,,dengan nada yang rendah kuucapkan dan tarikan nafaz yang panjang.
            Dini hari,,,,ya pastinya hari minggu dong…..Sauasana begitu hening didalam kamarku,,,,aku sedang mengerjakan tugas akhirku sebagai seorang mahasiswa, dengan diselingi aku menulis kata-kata ini,,,dan alhamdulilah tersusun kata-demi kata menjadi paragraf.. Tiba-tiba dari luar kamar terdengar kata “ Main Bola Yuk,,seorang teman datang menghampiriku….dengan desah napas yang tidak teratur “main bola Yuk dari pada galau didalam kamar terus” ungkapnya. Aku masih tersenyum, “inya allah aku menyusu aku selesaikan dulu tulisanku, tanggung kalau aku tidak selesaikan sekarang”, jawabku. begeitulah suasana anak asrama di hari minggu. apapun yang dilakukan pada hari minggu untuk mengusir RASA KEGALAUAN dihari libur yang hanya satu hari saja
            Aku masih terseyum,,,,sambil berpikir  mengapa teman-temanku asyik memakai kata itu  ya “GALAU” dan aku sendiri juga lebih senang memakai kata itu. Emang sih untuk komunitas facebookku ada grup yang namanya Galau,,,ya untuk lingkungan asramaku saja dan teman-teman.
sebenarnya bukan itu yang menjadi subtansi dalam dalam tulisan ini,,,,jadi jangan terjebak,,,hanya sekeder intermezzo…” sudah menjadi kebiasaan kalau  lagi GALAU ya menulis.
BISMILAH
            Jogja,,,,,itulah kota tempat saya berada sekarang ini….sudah hampir sekitar 7 tahun saya berada di kota ini. Suasana kotanya begitu nyaman, tentram dan adem-adem wae. Kalau  sudah perna ke jogja pasti akan yang mengatakan “orang jogja itu lemah lembut ya” ada kesan-kesan yang terucap untuk Kota yang Seindah Jogja. Suasananya gimana ya,,,,,,,pokoknya enak deh,,,,,apalagi kalau untuk seorang mahasiswa, sejuta impian pasti akan lahir di jogja, mahasiswa yang  punya cita-cita tinggi, menuntut ilmu dijogja menaruh harapan dan tekat untuk masadepan. Sebenarnya aku salut sama mahasiswa jogja dan mahasiswa lainnya yang jauh dari kampong halaman, bayangkan saja mereka sangat berkorban, meninggalkan anak istrinya, sanak-saudaranya, orang tuanya atau mungkin korban perasaan,  meninggalkan pujaan hatinya dikampung halaman, namun sebelum wisuda pujaan hatinya dilamar orang lain…Ini yang membuat saya termotivasi melihat realitas kehidupan, kehidupan yang dituntut harus menyesuikan dengan perubahan Zaman….
            Kebayangkan orang tua yang ada di kampongku mengatakan,,,”kalau tidak kuliah mau jadi apa”, sehingga banyak orang-orang dikampungku hampir semunya kuliah…. Yang menjadi problem bahwa, bagaimana mereka setelah kuliah,,,apakah langsung mendapatkan pekerjaan,,,? OH NO……..!DUNIA INI BEGITU KEJAM saudaraku. mengapa saya mengatakan demikian…mari kita telaah berdasarkan fakta empiris, contoh mahasiswa setelah wisuda gimana supaya bisa bekerja…ya kalau di kampung saya itu….kalau mau jadi PNS harus bayar minimal,,,,,40 juta,,,,itu minimal lho….(ini berdasarkan hasil penelitian Tesisku tapi aku belum ujian lho.,,,jadi benar-benar terjadi dan itu  sudah menjadi rahasia umum anehnya siapapun dia pasti akan terjebak dengan permainan SETAN ini,,,siapapun dia,,,,mau ustaz,,,mau KH (kiai Haji,,,,haji, hajah,,,,yang bertitel-titel sarjana agama, maupun master agama ikut didalamnya….kalau ingin melihat anaknya bekerja menjadi PNS terpaksa harus bayar,,,,Suap/menyuap, memberikan uang pelicin agar anaknya bisa lulus jadi PNS,,,,hi.hi.hi.hi.hi. saya saja islam KTP tapi tahu hukumnya kalau memberi dan penerima suap itu tempatnya di DINERAKA,,,,,ho.ho.ho.ho…tapi memang realitas yang terjadi seperti itu. pemimpin-pemimpin pun masuk dalam lingkaran suap/meyuap dalam penerimaan PNS dan saya mengatakan mereka berada dalam  LINGKARAN SETAN. Mereka tidak lebih dari binatang, mereka lebih mengikuti hafsunya. 
            Banyak orang tua sekarang itu,,,yang sudah enggan kuliahkan anaknya jauh-jauh, soalnya pikirnya, ngapain kuliah jauh-jauh, kalau ujungnnya juga jadi pengangguran. Itu fakta yang terdengar di telingaku. Sekarang itu orang pintar/pandai/cerdas kalau tidak punya uang untuk menyogok percuma lho, tidak akan dipakai di daerah. Karena sistemnya yang berlaku sekarang sudah seperti itu didaerah, Kalau mau jadi PNS dengn uang….ho.ho.ho,,,,
            Tapi jangan terlalu pesimis,,,,masih ada kok, yang tidak perna melakukan suap/menyuap dan melakukan TES PNS dan ada salah satu contoh yang mungkin bisa di teladani dan menjadi bahan perenungan untuk kita semua. Kisahnya seperti ini : saat tes CPNS, seorang pemuda membayar kepada pejabat yang bisa meluluskan dia menjadi PNS dan pada akhirnya lulus menjadi PNS…namun menjelang beberapa tahun menjadi seorang PNS,,,,pemuda menikah dan punya anak,,,dan pada akhirnya  diberikan Hidayah oleh Allah SWT. berdakwah mengajak manusia untuk taat kepada Allah dan menjauhi segala larangannya. dan ketika mendakwakan agama, bapak  itu, faham dan mengerti hukumnya kalau pemberi/penerima suap itu hukumnya adalah neraka tempatnya. dan gaji yang selama ini diberikan/ menafkahkan anak-anaknya adalah dengan gaji yang haram. Artinya gaji yang didapat karena melakukan suap sehingga bisa lulus menjadi pegawai negeri. Sehingga tidak menjelang lama seorang PNS itu keluar menjadi PNS dan bekerja menjadi PETANI,,,,,luar biasa…..tapi bagaimana dengan Seorang UztaZ atau ahli agama…ataupun masyarakat umum, apakah mereka tidak tahu hukummnya atau pura-pura tidak faham. Apakah mereka tidak tahu rezeki itu sudah ditetapkan oleh Allah SWT dengan jalan yang halal….memang sungguh aneh Dunia Zaman sekarang ini……….jadi wajarlah para memuda gerarasi muda banyak yang rusak, baik ahlaknya maupun akidahnya,,,karena makanan yang mereka makan itu tidak halal, duit yang dikirimkan oleh orang tuanya dari gaji PNS yang konon mungkin melukan suap pada saat tes PNS,,,,,” SUDAH MAU KIAMAT SEPERTINYA DUNIA INI.
            Bagaimana dengan yang tes di kepolisian, saat menjadi Polisi. Apakah mereka tidak menggunakan uang/suap/menyuap atau betul-betul murni berdasarkan kompetensi, dan profesionalitas?. Kata teman saya untuk bisa lulus menjadi polisi itu minimal membayar uang 30 juta,,,kalau saya itu “Temanku”  membayar 35 juta baru bisa lulus, itupun yang polisi biasa dan fenomena ini terjadi di sejumlah daerah di seluruh Indonesia.
            Berarti  semua PNS yang melakukan/memberikan uang agar lulus PNS dan semua polisi di Indonesia yang memberikan uang supaya lulus polisi, MASUK NERAKA DONG,,,secara logika  mereka di MASUK NERAKA nantinya kalau merujuk pada hadist nabi tersebut, berarti teman-temanku masuk neraka dong,,,,,,,???? waulahu allam,,,,hanya Allah Saja yang tau…..tapi sekali lagi memang kalau secara Logika memang mereka masuk neraka nantinya karena itu sesuai dengan hadist nabi.
            Lagi-lagi ALLAH SWT itu maha segala-galanya….Allah maha menyanyang dan maha pengasih. Allah SWT maha mengetahui…..Seorang PELACUR saja masuk SURGA karena memberikan minum seekor Anjing dipadang pasir
            Lanjut dari itu,,,seorang mahasiswa meninggalkan istrinya, anaknya dan orang tua,,,,sekali lagi saya katakan salut saya mereka….bayangkan saja,,,sudah tua,,,tapi masih sanggub untuk menuntut ilmu. Saya hanya islam KTP tapi tahu kalau menuntut ilmu itu merupakan anjuran dari allah SWT. Bagaimana dengan orang yang malas kuliah, atau pemuda yang masih kuat/ masih mampu untuk belajar tapi malas  (diluar tidak mampu secara materi). bagaimana sebenarnya pemikiran mereka….saya sendiri sedih melihat mereka yang hanya bermalas-malasan. dan masih banyak hal-hal lain yang tidak mampu untuk saya gambarkan….akan tetapi pada intinya seorang mahasiswa dan setelah menjadi mahasisa itu harus peka terhadap segalanya.,,,BERANI MENGATAKAN BENAR ADALAH BENAR SALAH ADALAH SALAH.
Selamat berlibur,,,,,semoga kita semuanya diberi petunjuk oleh ALLAh SWT.AMIN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar