Konsepsi
yang di kemukakan oleh max weber mengenai model “ ideal type “ dari tata hubungan
organisasi yang rasional.
Yang
menjadi pertanyaan bagaimana dengan konsep Max weber ketika di terapkan di
Indonesia? Salah satu kutipan Konsep birokrasi Max Weber adalah hubungan kerja
diantara orang-orang dalam organisasi didasarkan atas prinsip impersonal hal
ini sangat bertentangan dengan yang terjadi di Indonesia yang lebih
mengedepankan personalitas.hubungan personalitas dalam birokrasi diindonesia
sangat dibutuhkan, dengan hubungan itu akan tercipta hubungan emosional yang
lebih kuat,terbangun hubungan kekeluragaan dan gotong royong. Tetapi kita tahu
juga dengan hubungan personalitas tersebut kadangkala membuat organisasi
menjadi stagnan, biasanya hubungan kekelurgaan, ikatan kekerabatan itu terbawa
dalam lingkungan birokrasi sehingga banyak dalam organisasi karena keluarganya
membiarakan begitu saja berbuat semaunya, banyak atasan yang lebiih
mendahulukan kepentingan pribadi dari pada kepentingan birokrasi dan begitu
juga ketika masuk dalam birokrasi, orang tidak melihat dari kapasitas,
intelektualitas tetapi di dasarkan pada hubungan kekeluargaan atau berapa besar
uang yang yang dia siapkan untuk masuk dalam birokrasi. Perlu digaris bawahi bahwa oleh Max Weber bahwa hubungan personalitas
dalam sebuah organisasi bisa terwujud dengan intelektualitas, dengan
intelektualitas tersebut mampu membangun hubungan yang kerja yang baik tampa
dengan membangun hubungan inpersonalitas yang menurut saya hubungan inpersonal
sangat kaku untuk diterapkan diindonesia dan kebanyakan birokrasi kita tidak
ada yang rasionalitas. Memang jelas teori
Max weber sangat dilematis ketika diterapkan diindonesia,justru itu saya
sepakat teori Max weber itu di revisi dimana hubungan kerja didasarkan pada
hubungan personalitas dan inporsanalitas. Kita harus bisa memposisikan pada
saat kapan kita membangun hubungan personalitas dan pada situasi formal kita
membangu hubungan inpersonal. Dari situ kita bisa melihat sejauh mana birokrasi
itu terbangun dengan baik dan apa yang dicita-citakan Max Weber itu akhirnya
terwujud. Konsep Max Weber diciptakan untuk memberikanan pelayanan kepada
masyarakat dengan pendekatan inpersonal, tampa melihat siapa yang yang
dilayani, dan pelayanan yang diberikan sama rata.itulah kelemahan juga ketika
pelayanan yang diberikan ada hubungan personal banyak terjadi kasus
penyelewengan jabatan maupun kekuasaan. Kemudian perlu diketahui bahwa
organisasi dibentuk berdasarkan kebutuhan dan kepentingan masyarakat pada saat
itu, seperti kutipan dari Weren bennis
bahwa pada setipa zaman itu secara evolusioner akan berkembang suatu organisasi
yang cocok untuk zamannya. Jadi apa yang di ungkapkan max weber tidak sesuai
dengan konteks sekarang ini. Contohnya seperti apa yang terjadi diindonesia
bahwa banyak birokrasi yang dibentuk tampa melihat fungsi dalam sebuah
organisasi.
Dari
beberapa hal tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa hubungan kerja diantara
orang-orang dalam organisasi di indonesia harus di dasarkan pada prinsip
persolitas dan inpersonalitas dan dalam pembentukan organisasi disesuaikan
dengan kebutuhan pada saat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar