1.
a.
Apa defenisi content Analysis?
Analisis isi (Content analysis)
mempunyai beberapa pengertian adalah sebagai berikut :
1. Analisis isi merupakan teknik
penelitian untuk mendeskripsikan secara kuantitatif, objektif dan sistematik
dari isi komunikasi. (Barelson, 1954)
2. Analisis isi adalah suatu teknik
penelitian untuk membuat perujukan pengenalan karakteristik tertentu didalam
teks secara sitematik dan objektif. (Stone, et.al, 1966)
3. Pada uraian tertentu kita
mengusulkan penggunaan istilah ‘content analysis’ dan ‘coding’ secara
bergantian guna menunjukkan deskrepsi kuantitatif, sistematik dan objektif dari
suatu prilaku simbolik. (Cartwrigt, 1953)
Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan
mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.
Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol
coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi
interpretasi.
penelitian yang bersifat pembahasan mendalam
terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Analisis
isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat
kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang
lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai
teknik/metode penelitian.
Pelopor analisis isi adalah Harold D.
Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau
pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.
b. Kapan sebaiknya kita memperhatikan penggunaan
metode content analysis adalah sebagai
berikut :
Penggunaan metode analisis isi digunakanan
ketika Analisis isi dapat dipergunakan jika memiliki syarat berikut.
1.
Data yang
tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang terdokumentasi (buku, surat
kabar, pita rekaman, naskah/manuscript
2.
Ada keterangan
pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menerangkan tentang dan sebagai
metode pendekatan terhadap data tersebut.
3.
Peneliti
memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan/data-data yang
dikumpulkannya karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat sangat
khas/spesifik.
C.
Kekuatan dan kelamahan metode analisis isi adalah sebagai berikut :
Kekuatan metode analisis isi adalah sebagai
berikut :
1.
analisis
isi memungkinkan untuk menghasilkan
fakta-fakta dan angka-angka yang dapat digunakan sebagai bukti argumen. Kita
bisa menghitung jumlah kisah, jumlah citra, atau kejadian-kejadian yang
disebutkan oleh subjek-subjek tertentu.
2.
Dalam
analisis isi, desain penelitian secara keseluruhan harus cocok dengan konteks
data. Tuntutan ini menunjukan kelebihan analisis dibandingkan dengan teknik
yang lain
3.
Desain
penelitian dalam analisis isi cenderung berangkai ( sequential ) salah satu
langkah diikuti dengan langkah lain dan keputusan-keputusan tentang satu
prosedur tidak dibuat ( dipertimbangkan ) tergantung kepada hasil dari sebuah
prosedur berikutnya.
4.
Tidak
dipakainya manusia sebagai objek penelitian sehingga analisis isi biasanya
bersifat non-reaktif karena tidak ada orang yang diwawancarai, diminta mengisi
kuesioner ataupun yang diminta datang ke laboratorium.
5.
Biaya
yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan dengan metode penelitian yang lain
dan sumber data mudah diperoleh (misal di perpustakaan umum).
6.
Analisis isi dapat digunakan ketika
penelitian survey tidak dapat dilakukan.
7.
Metode
analisis isi bersifat unobtrusive ( tidak mencolok ). Peneliti dalam metode
analisis isi menghadapi obyek penelitian yang non manusia dan non reaktif, dan
tidak membutuhkan interaksi ( komunikasi ) antara peneliti dengan obyek penelitian.
Sehingga peneliti tidak dapat melakukan control atau bahkan mengintervensi
obyek yang diteliti.
8.
Metode
analisis ini lebih efesien. Dibandingkan dengan metode lainnya. Obyek
penelitian dalam metode analisis isi dapat dikumpulkan oleh peneliti tampa
melakukan langkah-langkah operasional dilapangan.
9.
Metode
analisis inilisis isi lebih fleksibel.
10. Metode analisis isi dapat digunakan
untuk membandingkan peristiwa-peristiwa simbolik yang telah terjadi, baik antar
waktu, antar tempat, antar media maupun antar kasus.
11. Metode analisis isi lebih
terperinci. Metode analisis mempunyai defenisi-defenisi yang terperinci dan
pengorganisasian data seperti sikap, gaya symbol, nilai-nilai dan alat
propaganda.
Kelemahan metode analisis isi adalah sebagai
berikut :
a.
Kesulitan menentukan sumber data yang memuat pesan-pesan yang relevan dengan permasalahan penelitian.
b. Analisis
isi tidak dapat dipakai untuk menguji hubungan antar variabel, tidak dapat
melihat sebab akibat hanya dapat menerima kecenderungan (harus dikombinasikan
dengan metode penelitian lain jika ingin menunjukkan hubungan sebab akibat).
Sumber data yang dapat digunakan
dalam analisis isi pun beragam. Pada prinsipnya, apapun yang tertulis dapat
dijadikan sebagai data dan dapat diteliti dalam analisis isi. Sumber data yang
utama adalah media massa, dapat pula coretan-coretan di dinding
c. Metode analisis isi mempunyai keterbatasan
jangkauan. Dimana obyek analisis isi
adalah obyek yang manifest, akan berpengaruh terhadap tereduksinya konteks
obyek penelitian yang bersifat laten
dan dan juga tidak bisa melihat
efek pesan yang diterima oleh penerima.
D.
Seorang ahli kebijakan atau yang sedang belajar kebijakan perlu memahami metode
analisis isi karena sebagai berikut :
Seorang
ahli kebijakan atau yang sedang belajar kebijakan, perlu mengetahui bahwa analisis isi karena analisis isi menempati
kedudukan yang penting diantara berbagai metodologi penelitian. Ia mampu
pertama, komunikasi simbolik yang relative tidak terstruktur sebagai data,
kemudian analisis isi menganalisis gejala yang tidak teramati ( unobserved )
melaui medium data yang berkaitan dengan gejala tersebut, tampa menghiraukan
bahasa yang digunakan. Karena sebagian besar proses social ditransasikan
melalui symbol-simbol, maka analisis isi yang paling banyak diterapkan didalam
ilmu-ilmu social dan ilmu-ilmu humanistis.
Komitmen
paling khas anlisis isi berkaitan dengan cara dia memproses informasi. Temuan
penelitian ilmiah yang tidak perna diterima dengan begitu saja, baik penelitian
ilmiahyang ditujukan untuk memperbaiki pemahaman tentang gejala aupun
memperbaiki kondisi kehidupan. Peneliti harus bertanggung jawabkan proses yang
menghasilkan temuan tersebut, dia harus mendeskripsikan dalam kondisi yang
bagaimana data diperolehnya, menjustifikasi langkah analatis yang diambil dan
menjaga agar proses tersebut cenderung kepada satu jenis temuan dibandingkan
dengan kepada jenis temuan yang lain.
Kemudian
Desain penelitian analisis isi cenderung berangkai ( sequential ). Satu langkah
diikuti dengan langkah lain dan keputusan-keputusan tentang satu prosedur tidak
dibuat ( dipertimbangkan ) tergantung kepada hasil dari sebuah prosedur
berikutnya.
Selain
itu juga analisis seorang ahli kebijakan perlu memahami analisis isi karena
analisis isi merupakan sebauh metode yang tak mencolok ( unobtrusive ).
Analisis isi menerima bahanyang tidak terstruktur. Yang tentu saja ada
keuntungan yang besar apabila situasi distrukturkan, sehingga data muncul dalam
bentuk yang tepat dianalisis. Kemudian analisis isi peka terhadap konteks,
sehingga dapat memproses bentuk-bentuk simbolik. Dalam menganalisis berbagai
respon yang diperoleh melalui eksperimen, data dipisahkan dari makna-makna
simbolik yang mungkin sebanding dalam respon terhadap subyek-subyek yang
termaksud dalam eksperimen dan analisis sebagai sebuah koleksi data, tampa
menghiraukan kualitas-kualitas simboliknya. uatu teknik
penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru ( replicable )
dan sahih data dengan memperhatikan konteknya. Sebagai suatu teknik penelitian,
analisis isi mencakup prosedur-prosedur khusus pemrosesan data ilmiah,
sebagaimana semua teknik penelitian, ia bertujuan memberikan pengetahuan,
membuka wawasan baru, menyajikan “ fakta “ dan panduan praktis pelaksanaannya,
ia adalah sebuah alat.
Disanmping
itu juga seorang ahli kebijakan harus mengetahui bahwa Dalam sebuah analisis
isi haruslah jelas data mana yang dianalisis, bagaimana data tersebut
ditentukan, dan dari populasi mana data tersebut diambil. Data dihadrikan
kepada analisis isi, konteksnya tidak. Data memperlihatkan sistaksis dan
strukturnya sendiri, didiskripsikan dalam berbagai unit, kategori dan variabel
atau dikodekan ke dalam sebuah skema multidimensional. Data merupakan
unsur-unsur dasar analisis isi dan membentuk permukaan dan analisis isi ingin
menembusnya. Komunikasi data kepada analisis isi bersifat satu arah. Dia tidak
dapat memanipulasi realitas. Dia tidak mempunyai umpan balik korektif terhadap
sumber data yang karena alasannya sendiri memberikan informasi kepadanya.
Dengan demikian, dia dipaksa untuk mengkaji satu bagian dunianya secara rendah
hati.
Dalam
sebuah analisis isi, konteks yang berhubungan dengan data yang dianalisis harus
dieksplisit, ketika data dihadirkan, konteksnya dikonstruksikan oleh analisis
isi untuk memasukan kondisi-kondisi yang mengitarinya, yang mendahuluinya, yang
berkoeksistensi dengannya atau akibat-akibat yang ditimbulkannya. Kebutuhan
untuk mengambarkan konteks sebuah analisis isi sangat mendesak karena tidak ada
batasan-batasan logis mengenai jenis konteks yang mungkin ingin dipertimbangkan
oleh analis. Suatu penelitian harus menentukan batas-batas wilayah yang
membatasi aplikasi analisis isi. Dalam analisis isi, konvensi-konvensi
disipliner dan problem-problem praktis seringkali mendiktekan penentuan
batas-batas wilayah ini.
Dalam
melakukan analisis isi, minat dan pengetahuan analisis menentukan kontruksi
konteks untuk untuk menarik inferensi. Karena itu seorang analisis perlu
mengetahui asal-usul data dan mengungkapkan asumsinya tentang bagimana data dan lingkungannya
berinteraksi. Dia harus dapat membedakan antara dua jenis pengetahuan. Pertama
pengetahuan tentang, sesuatu yang sifatnya berubah-ubah atau tidak tetap.
Analisis merasa tidak pasti mengenai keadaan, bentuk dan nilai apa yang ada
pada sesuatu itu. Kedua, pengetahuan tentang sesuatu yang mengambarkan
keterkaitan yang pasti antara berbagai variabel yang tidak berubah-ubah, tetap
atau tertentu. Sebagaimana semua pengetahuan, perbedaan ini akan berubah dari
waktu ke waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar