Mengenai Saya

Foto saya
Berani, Disiplin,Profesional dan Suka Tantangan

Kamis, 27 Oktober 2011

Content Analysis


1.    a. Apa defenisi content Analysis?
Analisis isi (Content analysis) mempunyai beberapa pengertian adalah sebagai berikut :
1.    Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara kuantitatif, objektif dan sistematik dari isi komunikasi. (Barelson, 1954)
2.    Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat perujukan pengenalan karakteristik tertentu didalam teks secara sitematik dan objektif. (Stone, et.al, 1966)
3.    Pada uraian tertentu kita mengusulkan penggunaan istilah ‘content analysis’ dan ‘coding’ secara bergantian guna menunjukkan deskrepsi kuantitatif, sistematik dan objektif dari suatu prilaku simbolik. (Cartwrigt, 1953)
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.
penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik/metode penelitian.
Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.
b. Kapan sebaiknya kita memperhatikan penggunaan metode content analysis adalah  sebagai berikut :
Penggunaan metode analisis isi digunakanan ketika Analisis isi dapat dipergunakan jika memiliki syarat berikut.
1.      Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang terdokumentasi (buku, surat kabar, pita rekaman, naskah/manuscript
2.      Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menerangkan tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap data tersebut.
3.      Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan/data-data yang dikumpulkannya karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat sangat khas/spesifik.
C. Kekuatan dan kelamahan metode analisis isi adalah sebagai berikut :
Kekuatan metode analisis isi adalah sebagai berikut :
1.         analisis isi  memungkinkan untuk menghasilkan fakta-fakta dan angka-angka yang dapat digunakan sebagai bukti argumen. Kita bisa menghitung jumlah kisah, jumlah citra, atau kejadian-kejadian yang disebutkan oleh subjek-subjek tertentu.
2.        Dalam analisis isi, desain penelitian secara keseluruhan harus cocok dengan konteks data. Tuntutan ini menunjukan kelebihan analisis dibandingkan dengan teknik yang lain
3.        Desain penelitian dalam analisis isi cenderung berangkai ( sequential ) salah satu langkah diikuti dengan langkah lain dan keputusan-keputusan tentang satu prosedur tidak dibuat ( dipertimbangkan ) tergantung kepada hasil dari sebuah prosedur berikutnya.
4.        Tidak dipakainya manusia sebagai objek penelitian sehingga analisis isi biasanya bersifat non-reaktif karena tidak ada orang yang diwawancarai, diminta mengisi kuesioner ataupun yang diminta datang ke laboratorium.
5.        Biaya yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan dengan metode penelitian yang lain dan sumber data mudah diperoleh (misal di perpustakaan umum).
6.          Analisis isi dapat digunakan ketika penelitian survey tidak dapat dilakukan.
7.        Metode analisis isi bersifat unobtrusive ( tidak mencolok ). Peneliti dalam metode analisis isi menghadapi obyek penelitian yang non manusia dan non reaktif, dan tidak membutuhkan interaksi ( komunikasi ) antara peneliti dengan obyek penelitian. Sehingga peneliti tidak dapat melakukan control atau bahkan mengintervensi obyek yang diteliti.
8.        Metode analisis ini lebih efesien. Dibandingkan dengan metode lainnya. Obyek penelitian dalam metode analisis isi dapat dikumpulkan oleh peneliti tampa melakukan langkah-langkah operasional dilapangan.
9.        Metode analisis inilisis isi lebih fleksibel.
10.    Metode analisis isi dapat digunakan untuk membandingkan peristiwa-peristiwa simbolik yang telah terjadi, baik antar waktu, antar tempat, antar media maupun antar kasus.
11.    Metode analisis isi lebih terperinci. Metode analisis mempunyai defenisi-defenisi yang terperinci dan pengorganisasian data seperti sikap, gaya symbol, nilai-nilai dan alat propaganda.
Kelemahan metode analisis isi adalah sebagai berikut :
a. Kesulitan menentukan sumber data yang memuat pesan-pesan yang relevan dengan   permasalahan penelitian.
b.  Analisis isi tidak dapat dipakai untuk menguji hubungan antar variabel, tidak dapat melihat sebab akibat hanya dapat menerima kecenderungan (harus dikombinasikan dengan metode penelitian lain jika ingin menunjukkan hubungan sebab akibat).
Sumber data yang dapat digunakan dalam analisis isi pun beragam. Pada prinsipnya, apapun yang tertulis dapat dijadikan sebagai data dan dapat diteliti dalam analisis isi. Sumber data yang utama adalah media massa, dapat pula coretan-coretan di dinding
c.  Metode analisis isi mempunyai keterbatasan jangkauan. Dimana obyek  analisis isi adalah obyek yang manifest, akan berpengaruh terhadap tereduksinya konteks obyek penelitian yang bersifat laten  dan  dan juga tidak bisa melihat efek pesan yang diterima oleh penerima.
D. Seorang ahli kebijakan atau yang sedang belajar kebijakan perlu memahami metode analisis isi karena sebagai berikut :
Seorang ahli kebijakan atau yang sedang belajar kebijakan, perlu mengetahui bahwa  analisis isi karena analisis isi menempati kedudukan yang penting diantara berbagai metodologi penelitian. Ia mampu pertama, komunikasi simbolik yang relative tidak terstruktur sebagai data, kemudian analisis isi menganalisis gejala yang tidak teramati ( unobserved ) melaui medium data yang berkaitan dengan gejala tersebut, tampa menghiraukan bahasa yang digunakan. Karena sebagian besar proses social ditransasikan melalui symbol-simbol, maka analisis isi yang paling banyak diterapkan didalam ilmu-ilmu social dan ilmu-ilmu humanistis.
Komitmen paling khas anlisis isi berkaitan dengan cara dia memproses informasi. Temuan penelitian ilmiah yang tidak perna diterima dengan begitu saja, baik penelitian ilmiahyang ditujukan untuk memperbaiki pemahaman tentang gejala aupun memperbaiki kondisi kehidupan. Peneliti harus bertanggung jawabkan proses yang menghasilkan temuan tersebut, dia harus mendeskripsikan dalam kondisi yang bagaimana data diperolehnya, menjustifikasi langkah analatis yang diambil dan menjaga agar proses tersebut cenderung kepada satu jenis temuan dibandingkan dengan kepada  jenis temuan yang lain.
Kemudian Desain penelitian analisis isi cenderung berangkai ( sequential ). Satu langkah diikuti dengan langkah lain dan keputusan-keputusan tentang satu prosedur tidak dibuat ( dipertimbangkan ) tergantung kepada hasil dari sebuah prosedur berikutnya.
Selain itu juga analisis seorang ahli kebijakan perlu memahami analisis isi karena analisis isi merupakan sebauh metode yang tak mencolok ( unobtrusive ). Analisis isi menerima bahanyang tidak terstruktur. Yang tentu saja ada keuntungan yang besar apabila situasi distrukturkan, sehingga data muncul dalam bentuk yang tepat dianalisis. Kemudian analisis isi peka terhadap konteks, sehingga dapat memproses bentuk-bentuk simbolik. Dalam menganalisis berbagai respon yang diperoleh melalui eksperimen, data dipisahkan dari makna-makna simbolik yang mungkin sebanding dalam respon terhadap subyek-subyek yang termaksud dalam eksperimen dan analisis sebagai sebuah koleksi data, tampa menghiraukan kualitas-kualitas simboliknya. uatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru ( replicable ) dan sahih data dengan memperhatikan konteknya. Sebagai suatu teknik penelitian, analisis isi mencakup prosedur-prosedur khusus pemrosesan data ilmiah, sebagaimana semua teknik penelitian, ia bertujuan memberikan pengetahuan, membuka wawasan baru, menyajikan “ fakta “ dan panduan praktis pelaksanaannya, ia adalah sebuah alat.
Disanmping itu juga seorang ahli kebijakan harus mengetahui bahwa Dalam sebuah analisis isi haruslah jelas data mana yang dianalisis, bagaimana data tersebut ditentukan, dan dari populasi mana data tersebut diambil. Data dihadrikan kepada analisis isi, konteksnya tidak. Data memperlihatkan sistaksis dan strukturnya sendiri, didiskripsikan dalam berbagai unit, kategori dan variabel atau dikodekan ke dalam sebuah skema multidimensional. Data merupakan unsur-unsur dasar analisis isi dan membentuk permukaan dan analisis isi ingin menembusnya. Komunikasi data kepada analisis isi bersifat satu arah. Dia tidak dapat memanipulasi realitas. Dia tidak mempunyai umpan balik korektif terhadap sumber data yang karena alasannya sendiri memberikan informasi kepadanya. Dengan demikian, dia dipaksa untuk mengkaji satu bagian dunianya secara rendah hati.
Dalam sebuah analisis isi, konteks yang berhubungan dengan data yang dianalisis harus dieksplisit, ketika data dihadirkan, konteksnya dikonstruksikan oleh analisis isi untuk memasukan kondisi-kondisi yang mengitarinya, yang mendahuluinya, yang berkoeksistensi dengannya atau akibat-akibat yang ditimbulkannya. Kebutuhan untuk mengambarkan konteks sebuah analisis isi sangat mendesak karena tidak ada batasan-batasan logis mengenai jenis konteks yang mungkin ingin dipertimbangkan oleh analis. Suatu penelitian harus menentukan batas-batas wilayah yang membatasi aplikasi analisis isi. Dalam analisis isi, konvensi-konvensi disipliner dan problem-problem praktis seringkali mendiktekan penentuan batas-batas wilayah ini.
Dalam melakukan analisis isi, minat dan pengetahuan analisis menentukan kontruksi konteks untuk untuk menarik inferensi. Karena itu seorang analisis perlu mengetahui asal-usul data dan mengungkapkan asumsinya  tentang bagimana data dan lingkungannya berinteraksi. Dia harus dapat membedakan antara dua jenis pengetahuan. Pertama pengetahuan tentang, sesuatu yang sifatnya berubah-ubah atau tidak tetap. Analisis merasa tidak pasti mengenai keadaan, bentuk dan nilai apa yang ada pada sesuatu itu. Kedua, pengetahuan tentang sesuatu yang mengambarkan keterkaitan yang pasti antara berbagai variabel yang tidak berubah-ubah, tetap atau tertentu. Sebagaimana semua pengetahuan, perbedaan ini akan berubah dari waktu ke waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar