Pasar mamapu melakukan fungsi alokasi dan distribusi secara efisien
dengan melihat perilaku produsen dimana produsen
lebih meminimumkan ongkos produksi dengan memperhatikan besarnya pembayaran
kepada faktor produksi tambahan yang
akan di gunakan dan besarnya pertambahan hasil penjualan yang di wujudkan oleh
faktor yang di tambah tersebut. Untuk meminimumkan ongkos tersebut prinsip yang harus di pegang produsen adalah
mengambil unit tambahan faktor produksi
yang ongkos per rupiah akan menghasilkan tambahan nilai penjualan yang
paling maksimum. Produsen selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum.
untuk memaksimumkan keuntungan produsen akan berusaha menekan upah buruh yang
serendah-rendahnya dan mematok harga jual yang setinggi tingginya
dan
hal tersebut perlu adanya campur tangan dari pemerintah didalam penentuan
produksi dan harga. Campur tangan tersebut tersebut di lakukan dengan membatasi
( menentukan kuota )tingkat produksi yang dapat di lakukan setiap produsen,
melakukan pembelian-pembelian barang yang ingin distabilkan harganya dipasar,
memberikan subsidi kepada produsen apabila harga pasar adalah lebih rendah dari
pada harga yang dianggap sesuai oleh pemerintah.
Kemudian dengan melihat perilaku konsumen dapat di ketahui
dengan menggunakan pendekatan Marginal utility bahwa semakin banyak sesuatu
barang yang dikonsumsikan maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap
satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun dan konsumen selalu berusaha
mencapai kepuasan total yang maksimum. Dimana kepuasan total maksimum konsumen
dapat dilihat dari harga yang terjadi di pasar dan disesuaikan dengan penghasilan
konsumen, yakni kenaikan income riil konsumen di cerminkan oleh sejumlah uang
tertentu bila harga barang dianggap tetap biasanya menaikan permintaan
konsumen. Dan perubahan harga barang lain mempunyai hubungan dekat dengan suatu
barang bisa pula mempengaruhi permintaan akan barang tersebut.
Dari hal ini maka peranan pemerintah sebagai penentu kebijakan,
agar kepuasan konsumen tetap terjaga dengan menetapkan harga barang konsumsi
yang terjadi di pasar dengan regulasi fiskal yang lebih efisien yang dapat menyeimbangkan
pihak produsen dan konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah
pengeluaran pemerintah dalam menyediakan barang-barang publik, subsidi,
sumbambangan agar keseimbangan harga dipasar tetap terjaga. Selain itu, beban
pajak yang dipungut di tanggung oleh pihak produsen dan konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar