Jogjakarta merupakan
salah satu Propinsi yang ada di Indonesia, yang cukup aman, tentram dan Damai,
daerah yang lebih dikenal dengan Slogan
“Jogjakarta Berhati Nyaman”. Tidak heran kalau frekuensi harapan bertahan hidup
lebih lama dibandingkngkan dengan Kota besar lainnya, Sehingga banyak warga
diluar kota jogjakarta seperti Jakarta, Bandung dll, memilih Jogjakarta untuk menghabiskan
masa Tuanya. Jakarta misalnya frekuensi harapan untuk hidup lebih kecil dimana
hal itu sebabkan psikologi manusia yang
sangat lemah, banyak persoalan yang
dihadapi misalnya Stress, persoalan social, ekonomi, politik dan lain lain
sebagainya.
Jogjakarta terkenal
sebagai Kota Pendidikan dan Kota Parawisata.. Sebagai kota pendidikan, yang
terdiri dari kurang lebih 200 perguruan tinggi, dengan tersedianya berbagai
fasilitas penunjang pendidikan, dan sarana dan prasarana lainnya. Dari hal itu, warga indonesia dari Sabang Sampai Merauke lebih
memilih Jogjakarta sebagai tempat
melanjutkan studynya yang tersebar di berbagai perguruan tinggi. Sebagai kota
parawisata, Jogjakarta memiliki tempat-tempat yang lebih menarik dan mampu
mendatangkan para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Misalnya
Obyek Wisata,Candi Prambanan yang cukup terkenal baik tingkat nasional maupun Internasional, Pantai ParangKritis, yang lebih terkenal dengan sebutan Laut Pantai Selatan, yang Konon Katanya tempat Nyi Loro Kidul berada, Pantai Kukup, Baron, Obyek Wisata Kaliurang yang berada di kaki Gunung merapi dan tempat-tempat peninggalan Kerajaan dan seperti Kraton Jogja, benteng, serta rumah-rumah Kuno yang masih di jaga keasliannya. Dan tak jauh dari kota Jogjakarta terdapat Candi Borobudur, yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa tengah, yang hanya membutuhkan waktu satu jam untuk sampai ke Candi Borobudur. Jogjakarta terkenal juga sebagai tempat pusat perbelanjaan barang-barang Murah, seperti Batik asli jogja, barang Kuno lainnya,dll, tempat itu biasa dikenal dengan sebutan Malioboro. jika datang keJogja, yang pertama kali di datangi adalah Maliboro, karena di tempat itu kita bisa membeli barang-barang yang cukup murah dan tempat yang cukup unik, karena kita bisa melihat berbagai macam yang barang di jual,dimana jarang ditemukan di daerah lain dan sangat langka. Di Malioboro juga terdapat wisata Kuliner dienteran jalan, Angkringan yang terkenal dengan nasi Kucingnya, disamping itu kita bisa menyangsikan/ melihat para wisatawan mancanegara dan keindahan Malioboro pada malam harinya.
Obyek Wisata,Candi Prambanan yang cukup terkenal baik tingkat nasional maupun Internasional, Pantai ParangKritis, yang lebih terkenal dengan sebutan Laut Pantai Selatan, yang Konon Katanya tempat Nyi Loro Kidul berada, Pantai Kukup, Baron, Obyek Wisata Kaliurang yang berada di kaki Gunung merapi dan tempat-tempat peninggalan Kerajaan dan seperti Kraton Jogja, benteng, serta rumah-rumah Kuno yang masih di jaga keasliannya. Dan tak jauh dari kota Jogjakarta terdapat Candi Borobudur, yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa tengah, yang hanya membutuhkan waktu satu jam untuk sampai ke Candi Borobudur. Jogjakarta terkenal juga sebagai tempat pusat perbelanjaan barang-barang Murah, seperti Batik asli jogja, barang Kuno lainnya,dll, tempat itu biasa dikenal dengan sebutan Malioboro. jika datang keJogja, yang pertama kali di datangi adalah Maliboro, karena di tempat itu kita bisa membeli barang-barang yang cukup murah dan tempat yang cukup unik, karena kita bisa melihat berbagai macam yang barang di jual,dimana jarang ditemukan di daerah lain dan sangat langka. Di Malioboro juga terdapat wisata Kuliner dienteran jalan, Angkringan yang terkenal dengan nasi Kucingnya, disamping itu kita bisa menyangsikan/ melihat para wisatawan mancanegara dan keindahan Malioboro pada malam harinya.
Jogjakarta, yang aman,
nyaman dan damai, namun tepatnya pada tanggal
22 Okober 2010, jam 17.05 WIB, akhirnya dikejutkan dengan meletusnya
kembali Gunung merapi,dengan mengeluarkan lahar dan awan panas,. Warga
masyarakat yang tinggal di kaki gunung merapi dengan panic dan tergesa-gesa menyelematkan dirinya di tempat yang lebih
aman dan proses evakuasi berjalan lancar sehingga korban banyak berhasil
diselamatkan, walaupun masih ada korban
jiwa yang berjatuhan. Korban diantaranya luka-luka yang juga juru kunci Merapi
Pak Pejo, tetangga pak Marijan, Derita luka bakar sekitar 75 % tubuhnya , dan Juru
Kunci Merapi Pak Marijan meninggal Dunia korban dari keganasan awan panas
gunung merapi.
Penulis bukan ahli Gunung merapi, bukan ahli
PV MBG, bukan ahli gempa, tidak mengetahui ilmu yang menyebabkan Gunung merapi meletus,
akan tetapi penulis percaya dan yakin yang mengendalikan gunung merapi hanyalah
Allah SWT, Allah maha Kuasa, ketika Allah berkendak, “Kun Fayakun”, “ jadi maka
jadilah “ maka manusia tidak bisa
menolak dengan apa yang telah dikendaki oleh Allah SWT dan di luar dari
kemampuan manusia.
Penulis mencoba untuk mengevaluasi musibah
yang terjadi Di Jogjakarta dengan pendekatan sudut pandang agama islam.
Kalau kita merefleksi
kembali dengan kondisi masyarakat Jogjakarta, memang daerahnya
aman,masyarakatnya sopan, santun, saling menghargai dan menghormati, akan
tetapi, dari sisi moral sebahagian
masyarakat sangat memprihatikan dan banyak-hal-hal yang dilakukan masyarakat
mengarah kepada perbuatan Syirik. Nilai-nilai agama warga masyarakat sudah
mulai terkikis oleh zaman, banyak perempuan sudah tidak lagi menutup auratnya,
memakai pakaian ala barat, perempuan memakai celana hanya sampai dipaha dan
baju yang memamerkan payudaranya, alias
baju yang yang tidak selesai dijahit dan kekurangan kain.
Kemudian kondisi social
masyarakat, pelacuran menjadi salah satu profesi sebahagian masyarakat untuk bisa
bertahan hidup, mereka lakukan hanya untuk mencari sesuap nasi, mereka hanya tahu
bagaimana bisa dapat uang dan makan. Latar belakang dari mereka mayoritas dari
kalangan ekonomi lemah, dan pendidikan agamanya sangat kurang. Sementara kalau
mereka percaya bahwa rezeki itu sudah diatur oleh allah SWT, dan bisa bertahan
hidup tampa melacur mungkin mereka tidak terjebak dalam lembah hitam dengan menjual
tubuhnya.
Tak jauh dari Malioboro, terdapat salah satu daerah, yang
letaknya di jalan Pasar kembang, yang lebih dikenal dengan Sarkem. Sarkem
merupakan tempat lokalisasi yang terbesar di Jogjakarta dan lokalisasi tersebut
berada dalam satu kawasan yang sangat luas. Bukan menjadi rahasia umum lagi,
kalau Sarkem merupakan tempat lokalisasi, anak SMP saja sudah mengerti tentang Sarkem, anehnya tempat itu justru di
lindungi oleh pemerintah kota Jogjakarta.
Aktivitas Sarkem 24 jam, hanya saja, ketika bulan puasa tiba biasanya
wanita tidak melayani lelaki hidung belang. Pada bulan suci ramdahan Pemerintah
kota Jogjakarta, dengan mendatangkan para Ustaz dan Kyai dilokalisasi,
melakukan pengajian,penyadaran, siraman rohani, akan tetapi itu dilakukan hanya
saat bulan suci saja setelah itu, aktivitas di daerah lokalisasi kembali seperti biasa.
Dengan jogja sebagai
kota parawisata, tentunya jogja akan menjadi ramai dan menjadi sasaran tempat
rekreasi/ refresing. Masyarakat akan berbondong-bondong untuk mengunjungi Jogjakarta.
Dikawasan wisata kaliurang misalnya,tersedinya fasilitas dan
sarana-prasanarana, baik itu hotel/ tempat penginapan dan lain-lain sebagainya.
Penginapan yang tadinya disediakan hanya untuk bermalam agar paginya bisa lebih
banyak waktu untuk bersantai-santai menikmati indahnya pemandangan kaliurang,
akan tetapi di gunakan juga sebagai tempat mesum, bagi para pengunjung. Dengan
lima puluh libu saja sudah bisa menyewa kamar satu malam, sehingga kawasan
tersebut menjadi pilihan tempat sepasang kekasih untuk melampiaskan hasratnya.
Tak jauh dari kaliurang ,yang berada di kaki gunung merapi terdapat daerah yang
bernama kalikuning daerah Mbah Marijan tinggal, yang juga merupakan tempat parawisata.
Kalikuning daerah yang berbukit-bukit, dan terdapat beberapa hutan pinus dan kelihatan
agak sunyi. Dengan kondisi daerah seperti itu, aman, dan sunyi, banyak sepasang kekasih saling bercumbu di area terbuka
di bawah pohon pinus. Begitu juga halnya dengan pantai Parangkritis, dan
beberapa tempat daerah yang lain yang dianggab aman, untuk dijadikan juga
sebagai tempat mesum bagi para Pezina maupun bagi pemula yang ingin berbuat
maksiat.
Masih banyak tempat-
tempat lain di sekitar jogja yang merupakan sarang berbuat maksiat, baik itu di
Kafe-kafe,diskotik maupun dikost-kostan mahasiswa. Bahkan jogja, sudah memiliki
tempat lokalisasi yang kebanyakan para wanitanya mahasiswi, lokalisasi itu
berada di daerah Babarsari, Sleman, Jogjakarta. Karena himpitan ekonomi dan ingin meneruskan
kuliahnya, para mahasiswi dibeberapa pergurun tinggi di jogja, dengan terpaksa,
menjual tubuhnya. Selain itu, ada juga
sebahagian mahasiswi karena rusaknya moral, sehingga perzinahan sudah menjadi
akrab dengannya.
Dan terakhir, masalah menyekutukan Allah
SWT, masyarakat Jogjakarta biasanya dalam setiap tahunnya, atau lima tahun
sekali mengadakan acara, baik itu ritual
hasil panen, ritual di pantai Parangkritis agar pantai tidak memakan korban dan masih banyak
ritual-ritual lain yang merupakan perbuatan Syirik ( menyekutukan Allah SWT ).
Kegiatan itu sudah merupakan warisan nenek moyang, tetapi masih di junjung
tinggi oleh sebahagian masyarakat Jogjakarta.
Itu hanya sebahagian deretan
permasalahan umat manusia yang merusak moral dan akhlak manusia, masih banyak
persoalan-persoalan lain yang yang tidak
mampu penulis jelaskan.
Dengan rusaknya moral, akhlak dan akidah
manusia, Allah SWT memberikan peringatan dengan meletusnya Gunung merapi yang
itu hanya bagian kecil saja dari kuasa Allah. Manusia seharunya justru
mengintropeksi diri dengan kejadian itu, akan tetapi manusia tidak menyadari
hal itu.
Masih teringat jelas
dengan Gempa Bumi tahun 2006 yang lalu, memporak-porandakan Jogjakarta dan
sekitarnya, yang memakan korban hingga puluhan ribu orang. Banyak keluarga yang
di cintai, sanak saudara lainya menjadi korban Gempa dan kejadian itu membaut
trauma warga Jogjakarta.
Dikala itu penulis, menyaksikan gempa bumi,
dengan getaran gempa yang cukup dasyat, selokan air yang yang tenang berubah
menjadi gelombang, rumah-rumah pada roboh,teriakan, tangisan, ketakutan menambah histeris saat itu. Dengan panik masyarakat menyematkan diri
masing-masing, saking paniknya tetangga kost penulis, seorang perempuan menyelamatkan diri tampa sadar hanya memakai
celana dalam dan BH, sambil berlari menyalamtkan diri dengan melihat kearah
Gunung Merapi, karena prediksi saat itu adalah Gunung merapi meletus, yang
ditakutkan lahar dan awan panas akan menuju kearah Kota Jogjakarta. Selang
beberapa menit diketahui bahwa gempa
terjadi bukan karena Gunung merapi, akan tetapi karena gempa tektonik di
dasar laut. namun beberapa jam kemudian dipanikan dengan Stunami,yang katanya
sudah mencapai daerah Bantul. Dengan isu Tsunami masyarakat dari arah bantul
menuju kota Jogjakartaa, untuk menyelamatkan diri dan sedangkan dari arah
Kaliurang dan sekitarnya menuju kota, karena isu merapi meletus. Suasana semakin panik , penulis, menyadari
saat itu manusia tidak mampu berbuat apa-apa selain menyelamatkan diri dan
berdoa memohon keselamatan dari bencana. Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak
mampu menjangkau apa yang telah ditentukan oleh allah. Kemampaun manusia kecil
di mata Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar